Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Bulan Ramadan

Metode Untuk Menjaga Kesehatan Tubuh Selama Bulan Ramadan


ilustrasi by yayukya.com


Hai mom,guys dan teman-teman, berhubung bulan ramadhan telah tiba. Ternyata puasa memiliki banyak manfaat loh terutama untuk kesehatan. Tujuan itu memerlukan pengaturan pola makan khusus. 

Pola makan dapat didefinisikan sebagai kebiasaan makan yang konsisten yang didasarkan pada jenis bahan makanan seperti makanan pokok, sumber protein, sayur-sayuran, dan frekuensi makan serta jumlah makanan yang dikonsumsi.

 

ilustrasi by yayukya.com


Pola makan yang tidak sehat selama puasa Ramadhan misalnya sering makan makanan siap saji, melewatkan sahur, dan makan terlalu banyak.

Nah pola makan yang sehat adalah upaya untuk mengatur jumlah dan jenis makanan yang dikonsumsi selama berpuasa dengan tujuan mempertahankan kesehatan dan status gizi yang sehat. 

Ini terjadi karena selama berpuasa, hanya boleh makan pagi sebelum fajar dan menjelang malam. Meskipun lambung kosong selama 13 jam, tidak ada yang perlu dikhawatirkan. 

Baca Juga : Bijak Belanja Baju Lebaran, Jangan Hanya Dipakai Saat Idul Fitri Saja!

Tubuh biasanya memerlukan waktu tiga hingga lima hari untuk beradaptasi dengan pola makan baru. Tubuh akan tetap memiliki energi yang cukup untuk melakukan apa yang perlu dilakukan. Energi ini berasal dari lemak yang tersimpan di bawah kulit dan glikogen yang tersimpan di otot dan hati.

Puasa paling tidak akan mengurangi asupan zat gizi, terutama energi, sekitar dua puluh hingga tiga puluh persen. Namun, dari segi kesehatan, puasa ternyata baik untuk tubuh. 

Puasa dianggap sebagai salah satu metode penyembuhan beberapa penyakit degeneratif, bahkan di negara-negara maju. Selama berpuasa, pola makan diubah dari tiga kali sehari menjadi dua kali sehari, dan jadwal makan juga berubah. 

Jumlah zat gizi yang masuk ke dalam tubuh akan berkurang karena perubahan frekuensi makan ini. Karena itu, pada minggu pertama mungkin mengalami penurunan berat badan karena tubuh belum terbiasa dengan kebiasaan makan baru. Tubuh dapat menyesuaikan diri dengan perubahan selama beberapa minggu berikutnya.


ilustrasi by yayukya.com

Puasa yang benar harus sesuai dan sehat. Salah satunya adalah cara kita makan dan minum saat buka dan sahur. Usahakan jangan makan atau minum terlalu banyak saat berbuka. 

Untuk berbuka puasa, kebanyakan orang memulai dengan makanan manis-manis dengan tujuan agar tubuh segera mendapatkan glukosa untuk menormalkan gula darah selama tiga belas jam berpuasa. Makan makanan berat akan membebani lambung karena telah dibiarkan beristirahat selama tiga belas jam.

Sirup manis, teh manis, berbagai jenis kolak, kurma, dan berbagai jajanan dapat menjadi pembuka. Makanan dan minuman manis mengembalikan kesegaran tubuh dengan cepat karena mudah dicerna.

Baca juga : 5 Tips Berpuasa Di Bulan Ramadan

Berbuka puasa membutuhkan sekitar 10-15% energi setiap hari. Saat berbuka puasa, hindari minum minuman dingin atau yang dicampur es karena es dapat menahan lapar sehingga tidak dapat mengonsumsi hidangan yang lebih bergizi. Akibatnya, anda akan mengurangi asupan zat gizi yang sangat penting bagi tubuh untuk pulih.

Makan malam dapat dilakukan seperti biasa sekitar 30 menit setelah shalat maghrib. Selepas shalat tarawih hingga sebelum tidur (sekitar pukul 21.00), konsumsi makanan sumber karbohidrat, tetapi hindari makanan yang tinggi serat dan protein. Perolehan energi yang disarankan adalah antara 30 dan 35 persen dari total kebutuhan energi setiap hari.

Selama sahur, tidak disarankan untuk terlalu banyak mengonsumsi makanan dan minuman. Hal ini disebabkan oleh penurunan kadar gula yang cepat, yang mengakibatkan rasa lapar yang cepat atau hipoglisemia. Oleh karena itu, sangat penting untuk menghindari minuman manis. 

Di siang hari, kondisi tubuh menjadi lebih buruk karena konsumsi berlebihan. Dalam jangka panjang, konsumsi makanan yang mengandung banyak serat dan protein hewani (telur, ikan, daging merah, daging ayam, tahu, tempe), karbohidrat kompleks (nasi, kentang, roti, bihun, jagung, umbi), dan protein nabati (sayuran dan buah-buahan). 

Disarankan untuk menutup sahur dengan satu gelas susu dan dua atau tiga gelas air putih agar tubuh terhidrasi. Perolehan energi yang disarankan berkisar antara 40-50% dari kebutuhan energi setiap hari.

Selama berpuasa, tetapkan jumlah air yang diminum sebanyak 8 gelas setiap hari, seperti yang sering lakukan setiap hari. Caranya adalah sebagai berikut: Minumlah dua gelas saat berbuka, empat gelas setelah shalat tarawih hingga menjelang tidur, satu gelas saat bangun untuk sahur, dan satu atau dua gelas lagi setelah sahur menjelang imsak. Minuman air tidak selalu berarti air putih semata, itu dapat berupa teh, susu, jus buah, koktil buah, bahkan kuah sayur, dan sebagainya.

Sebaiknya, porsi makan saat berpuasa adalah 40% saat sahur, terdiri dari 30% makan besar dan 10% makan kecil. 50% saat berbuka puasa, terdiri dari 10% makan manis, 30% makan besar, dan 10% makan kecil. Selanjutnya, 10% makan kecil setelah salat Tarawih.

Oleh karena itu, pola makan saat berpuasa harus disesuaikan dengan perubahan frekuensi makan dan jumlah makanan yang dikonsumsi sesuai dengan kondisi diri. 

Komposisi makanan harus seimbang, jumlah cairan harus cukup, dan jenis dan suhu minuman harus sesuai untuk menjaga daya tahan tubuh selama berpuasa.

Bagi mereka yang suka berolahraga, pastikan untuk mengikuti jadwal latihan yang tepat agar tidak mempengaruhi gula darah selama berpuasa. Lebih baik berolahraga setelah salat tarawih. Jenis olahraga yang disarankan adalah yang ringan-ringan saja.

Referensi:  Mustika Hidayati,.,Widyaiswara Ahli Madya Bapelkes Provinsi NTB,2022

Post a Comment

0 Comments