Hai mom guys teman teman
Magformers review; gak bikin anak bosan main berjam-jam
Menurut aku sih mom sebenarnya gadget tetap punya manfaat dan dapat menjadi alat belajar yang baik jika diberikan sesuai porsinya, permainan fisik tetap dibutuhkan setiap anak.
Nah, mainan apa dong ya yang bisa bikin anak aktif dan lupa sama gadget-nya? Kalau bingung banget, saatnya coba Magformers, Parents.
Apa itu permainan magnetik ?
Salah satu jenis mainan yang lagi booming di kalangan anak anak yaitu Magformers yang terbuat dari plastik dan magnet berbagai macam bentuk yang tahan lama, serta aman untuk anak. Setiap kepingnya dipastikan aman karena menggunakan teknik las Sonic welded, BPA Free, dan terbuat dari plastik HQABS.
Salah satu keunikan magformers ada pada kemampuannya menjadi bentuk apapun yang diingankan anak. Disertai buku panduan, anak sudah bisa berkreasi tanpa bantuan.
Tapi ada baiknya Parents menemani si kecil saat bermain ya. Karena bermain bersama adalah momen yang bisa meningkatkan kedekatan dan ikatan antara anak dan orangtua.
Yang paling saya sukai dari magformers adalah ia dapat dimainkan oleh anak laki-laki maupun perempuan. Terlepas apapun gender anak kita, mereka pasti menikmatinya, setiap hari, berjam-jam
selain mengasah imajinasi dan kreativitas anak, magformers juga dapat membantu mengembangkan kemampuan anak dalam berhitung dan menyebut warna serta belajar sains ! Sehingga sangat cocok menjadi sarana pengembangan intelektual dan fisik anak di tahap awal pembelajarannya.
Agar anak mau membereskan mainannya sendiri
Si Kecil yang berusia 3 tahun ke atas sudah mampu bermain dan bereksplorasi dengan mainannya. Sayangnya, tak jarang si Kecil enggan membereskan mainan-mainannya setelah selesai bermain. Hingga mom menjadi stres karena mainan bertebaran di seluruh penjuru rumah.
Apalagi rumah sudah bersih aturan yang rapi tiba-tiba aja dateng si khoury menghamburkan mainan, baguskan klo dia main klo cuma menghamburkan aja baru bobo kan runyam tuh bersihin kembali rumah kita....
Mom, inilah momen untuk mengajarkan si Kecil membereskan mainannya. Agar si Kecil mau belajar, berikut tipsnya:
1. Ajarkan anak kita Sesuai Usianya
Perkembangan motorik halus usia 3 tahun belum terlalu optimal. Oleh
karena itu, ajarkan si Kecil membereskan mainan, sesuai dengan bahasa
yang dapat dimengerti. Misalnya, bercerita tentang tokoh kartun
yang rajin membereskan mainan.Masa mau di kalah dengan itu katakan pada si kecil biar mendorong dia untuk mau bergerak
2. Beri Contoh tentunya
Mom dapat memberikan contoh kegiatan ini. Ambil satu waktu di mana mom bisa membereskan mainan-mainan dan libatkan si Kecil. Sambil membereskan mainan, Mom dapat mengatakan bahwa begitulah cara membereskan mainan. Selipkan juga cerita tentang dampak buruk jika mainan tidak dibereskan kembali. Misalnya, mainan akan tercecer lalu kemudian hilang.
3. Sediakan Tempat Penyimpan atau Box mainan
menyediakan tempat penyimpanan untuk mainan-mainan si Kecil, dengan memanfaatkan barang-barang yang ada. Seperti menyulap kardus bekas menjadi tempat penyimpan yang rapi. Beri contoh agar si Kecil mengerti bahwa tempat-tempat itu adalah wadah penyimpan mainannya.
4. Kelompokkan Mainan sesuai bentuk
Agar lebih mudah dalam menyimpan, sebaiknya mengelompokkan
seluruh mainan si Kecil. Misalnya, balok susun disimpan dalam toples
bening atau boneka diletakkan di kardus. Dengan membuat kelompok seperti
ini, mainan akan tersimpan rapi. Tips lain, jangan memberikan mainan
yang berbentuk terlalu mini kepada si Kecil yang baru berusia 3 tahun. ini hanya sekedar mengingatkan agar si kecil tidak memasukkan maianan yang berupa bulir bulir ke lubang hidung misalnya
5. Beri Label
Tulislah label di luar kotak penyimpan atau kardus sesuai dengan nama
mainan yang ada di dalamnya. Tujuannya agar mainan-mainan yang belum
dikeluarkan, dapat tetap tersimpan rapi. Apalagi jika mainan tersebut
belum digunakan untuk bermain. Meskipun anak kecil belum pandai mebaca tetapi memberi label ke kotak mainan akan memudahkan untuk memberi tahu di mana mainan di simpan
Ajarkan pada anak bahwa menyimpan mainan setelah bermain, akan membuatnya mudah mencari mainan tersebut jika sewaktu-waktu diperlukan. Kemudian evaluasilah kegiatan si Kecil setelah bermain. Jika ia lupa membereskan mainan, segera ingatkan. Pandulah jika si Kecil belum paham meletakkan mainan sesuai tempat penyimpanan dan labelnya. Jangan lupa untuk memberikan pujian jika si Kecil ingat membereskan mainan atau berhasil membereskan mainannya.
Dengan mengajarkan si Kecil rajin merapikan mainannya, berarti mom memperkenalkan kedisiplinan dan melatihnya untuk peduli pada lingkungan sekitar.
0 Comments
Silahkan berikan komentar anda di artikel ini,sesuai dengan apa isi dari artikel.